Sekarang ini ia sedang menjilati putingku. Bokeb Bibirnya langsung mengecup
kebanggaanku yg telah membuatnya tenggelam dalam lembah kenikmatan duniawi yg indah. Setelah menghabiskan minuman kita, aqu
memanggil pelayan dan meminta bon. Dia berusaha untuk tenang dan
mencoba menikmati makanannya. “Ko Indra..” Nabila berusaha menyingkap kain yg menutupiku. Sepanjang perjalanan kakiku selalu menempel dgn kakinya dan
sesekali mengelus-elusnya. Menit-menitpun
berlalu tanpa terasa. Suara desahan meluncur keluar, tubuhku bergetar dgn hebat. Itulah rencana balas dendam ku karena Nabila telah
dgn sengaja menggoda dan membuatku demikian terangsang. Nabila merapikan pantyhosenya mulai dari ujung kaki sampai ke pangkal
pahanya. Setelah berselang beberapa menit,
“Ko Indra..”
“Iya sayg..” jawabku sambil membelai rambut dan pipinya. Dgn senyum nakal kita meninggalkan manajer yg sedang kebingungan karena jelas-jelas kita tak
memesan makanan pembuka maupun pencuci mulut. Akhirnya kita memutuskan untuk nonton film di bioskop. Apa Nabila suka?”
“Tentu saja aqu sayg sekali dgn si kecil yg perkasa, yg telah membuatku orgasme berkali-kali dan
merasakan kenikmatan yg tak ada bandingannya.”
Nabila segera membersihkan sabun yg ada pada kejantananku.
