Itu hal yang biasa mereka lakukan, dan Arini menganggapnya sebagai sun sayang yang biasa ia dapatkan.Tapi Muhris kini telah melingkarkan tangan kiri melalui sandaran sofa dan mendarat di bahunya. Bokep Mama Mereka menghabiskan malam dengan menonton TV dan menghabiskan susu hangat di meja. Oleholeh yang mereka beli di jalan telah basah kuyup dan tak ada satu bagianpun yang kering dari diri mereka.Tubuh Arini menggigil hebat dan wajahnya pusat pasi. Dengan malu ia mengakui itu di hadapan kekasihnya, yang membalasnya dengan ciuman pipi kanan yang lembut. Kalau tidak karena Muhris memberi sinyal yang sama, Arini tentu sudah melupakan perasaannya.Tapi cowok itu terus saja bersikap spesial kepadanya, hingga cinta jarak jauh mereka terjalin erat meski tanpa kontak fisik.Lalu tiga bulan yang lalu saat menjelang Ujian Akhir Sekolah. Ia memang diam.Tapi dadanya bergemuruh hebat saat jemari Muhris melepasi jarum dan peniti yang menyemati jilbabnya. Ia sempat menunduk dan hanya melihat rambut kekasihnya.Kepala Muhris terbenam di buah dadanya yang telah mengeras kencang, dan Arini dapat mendengar kecipakkecipuk saat Muhris melahap dadanya itu
