Bau tubuhnya tercium. Baru saja aku memasang ikat pinggang, Wien menghampiriku sambil berkata, “Telepon aku ya..!”Ia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yang disobek sekenanya. Bokep Family Ia tersenyum melihatku.“Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan,” katanya.Ia mencari-cari. Aku pun segan memulai cerita. Aku jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. Ciut. “Ini..,” kutunjuk pangkal pahaku.“Besok saja Sayang..!” ujarnya.Ia hanya mengelus tanpa tenaga. Paling tidak ada untungnya juga ibu menyuruh bayar arisan.“Mbak Wien..,” gumamku dalam hati.Perlu tidak ya kutegur? Eh bisa juga wanita setengah baya ini ramah kepadaku.Lalu ia membersihkan pahaku sebelah kiri, ke pangkal paha. Bodoh, bodoh, bodoh. Seperti kulihat ketika ia baru naik tadi, setelah mengejar angkot ini sekadar untuk dapat secuil tempat duduk.“Terima kasih,” ujarnya ringan.Aku sebetulnya ingin ada sesuatu yang bisa diomongkan lagi, sehingga tidak perlu curi-curi pandang melirik lehernya, dadanya yang terbuka cukup lebar sehingga terlihat garis bukitnya.“Saya juga tidak suka angin kencang-kencang. Ayo cepat ia hampir selesai membersihkan belakang paha.
>
Bergantian Ngentot Anak Tiriku
Actors:
Payton Hall
Related videos









