Lanjutin aja. Bokepindo Toni lalu memaju-mundurkan pantatnya. tentu saja,” jawab Toni sambil membuka kancing baju lalu reitsleting celananya. “Uughh…” ujar Toni. Tapi ternyata Toni menghentikan gerakannya. Tidak jelas rasanya, antara perih dan nikmat..” “Vagina kamu memijat-mijat penisnya tidak?” tanya Toni bersemangat. Dilepas satu-satu seluruh kain yang melepas di badannya. Kedua tangannya meremas-remas pundak Toni. Bibir vaginaku ditarik oleh giginya, rasanya sakit tapi nikmat maka vaginaku akan monyong ikut tertarik. Otot vaginaku seperti tersedot-sedot. “Tuh kan, nggak sabar. Santi menaikkan pantatnya agar penis Toni makin dalam mengisi vaginanya. Tiba-tiba dia melepaskan ciumannya dan membopong tubuh ini. ha.. Direbahkan badannya perlahan, posisinya kini terlentang menghadap ke Toni. Setelah agak lama Toni menjauhkan bibirnya dan mencabut penisnya. Berdesir juga tubuhku. “Kamu bersedia jika diminta berhubungan seks?” “Bersedia Ton.” “Jika diminta mengulum penis, sorry nih ya, apakah mau juga?” tanya Toni sambil tersenyum.
