Kurang ajar, kontol tuaku betul-betul bergetar dibuatnya.Di awal perjalanan, Bu Sylvia menyuruhku untuk menutupi tubuh Clara dan Jessica dengan selimut yang ada di mobil. Aku menghela nafas panjang. Bokep Rusia Ini yang hebat! Semua pekerjaan kulakukan saja. Perlahan-lahan kulap tumpahan maniku dengan selimut itu. Terasa belum ada bulu disitu. Tapi tak apa, tak kurang nikmatnya. Udah tak ganteng, hitam, muka tua pulak, lengkaplah sudah.Aku merantau di Medan ini sendiri. Ampun Tuan, ampun Nyonya, tapi inilah nikmat duniawi tertinggi buatku seumur hidup.Mungkin memang mereka lelah luar biasa. Sedikit saja gerakan mobil udah cukup untuk membuat tubuhku dan tubuh Jessica bergoyang. Pak Tanto, istri dan
anak-anaknya juga memanggilku begitu.Pak Tanto berumur lebih muda dariku, sekitar 40 taun. Kurasakan ada lumayan banyak maniku tertumpah disitu. Dengan lembut kuraba-raba dan kuremas-remas tetek mungil si Clara. Istrinya Bu Sylvia, 33 taun, sipit, cantik, montok, putih dan yah, menariklah. Kedua kaki Jessica kukangkangkan, kutaruh di kedua sisi kakiku. Perlahan-lahan, kubuka retsleting celanaku dan kukeluarkan kontolku. Clara, 14 taun dan Jessica, 12 taun.
>