“Ah, bilang aja mau pamer bulu sama Mbak Dana.. Bokep Tante Dengan tetap berusaha keras mengendalikan hormon wanitaku aku berusaha untuk menghibur Rendi. Lain halnya dengan Rendi yang lebih banyak mendengarkan tapi tanpa sadar Rendi sudah menutupi bagian auratnya dengan bantal, mungkin malu kalau ketahuan “adik”nya sudah meronta-ronta. “Sudah sih,” jawab Rendi sambil pura-pura sibuk dengan kerjaannya lagi. Tak lama kemudian Rendipun datang dengan membawa beberapa tumpuk order dan meletakkan di meja makan yang rencananya akan kami jadikan meja kerja. Dan mengambil sesuatu yang ternyata krim cukur jenggot dan shaver.. Aku jadi malu”
Tapi mereka tidak menggubris sebab mereka sudah asik masing-masing dengan kakiku.. Ternyata keasikan pertemanan kami setelah memasuki masa pacaran tidak mengalami perubahan malah semakin kompak karena untuk pulang kerumah aku tidak perlu kuatir jam berapapun karena R dengan setia siap mengantarku pulang atau kalau aku yang lembur maka R akan pulang duluan lalu kembali ke kantor untuk menjemput.
