Aku pun berpikir panjang, dan menyetujui tawarannya.“Oke deh, Mbak, numpang neduh dulu kalau gitu…” Jawabku,Aku pun memasukan motorku dan mengikuti Sinta masuk ke dalam rumahnya.Aku terperangah melihat isi rumahnya. Bokep Tobrut Hujan sedikit lebih deras dari sebelumnya saat aku sedang mengisi bensin, tapi itu tidak menghentikan langkahku untuk bisa sesegera mungkin sampai rumah. Yang pager warna ijo. Ini rumah orang tua, tapi orang tua aku pindah ke Inggris. Diremasnya buah zakarku dengan gemas. Setelah menyerap informasi yang cukup, aku pun menghabiskan kopi dan membayar lantas kembali menaiki sepeda motorku. Harus mengurus KTP, ATM, belum lagi SIM dan STNK, selain memakan biaya, juga memakan tenaga dan waktu, bukan hanya perkara uang yang ada di dalam dompetnya saja.Tidak sampai 15 menit, aku sudah tiba di jalan yang tertera di KTP. Ntar dikira macem-macem…” Ujarku, menolak halus tawaran Sinta.“Tenang aja, Mas. Malam itu kami pun tertidur berdua, tanpa busana. Emang aku tinggal sendiri, Mas. Cukup sulit karena daerah tersebut bukan perumahan, sehingga mencari nomer rumahnya menjadi tidak semudah yang dibayangkan.Aku pun




















