Tokonya sedang sepi, tidak ada pembeli.“Juragan,” pinta saya. Dua bulan kami menetap di dekat Pasar, musibah datang lagi. Film Porno Ayo…”“…”Muka Juragan yang lebar itu menempel ke muka saya, bibirnya yang lebar menempel ke bibir saya, memaksa mulut saya terbuka. Saya pun makin berani.Akhirnya saya nggak bisa lagi hitung berapa orang yang sudah merasakan badan saya, dan saya pun bunting… Wajar, kalau ingat sudah begitu banyak orang yang bisa menghamili saya. Makin lama saya makin gawat. Waktu itu ada yang bisik-bisik, mungkin Simbok pasang susuk, makanya meninggalnya susah. Misalnya ngemut dan nyedot. Kulit tangan Juragan bersentuhan dengan kulit paha saya, dan saya makin deg-degan. Mungkin karena itu juga Juragan selalu minta saya pakai pakaian dan riasan penari lengkap tiap kali beliau nanggap saya…Yah, saya juga ikut senang kalau bisa bikin Juragan senang. Saya langsung buka pakaian serta sanggul, masuk kamar mandi, dan mandi…ngguyur sekujur tubuh, cuci muka. Saya janji akan kembalikan secepatnya.”Eh, kok Juragan langsung mengantongi segepok uang yang tadi dia hitung-hitung.“Denok,” kata beliau dengan dingin, “Aku ini
>