Rupanya dia klimaks juga. Suaminya adalah teman bosku. Bokep Tante Siang itu Ibu Vivi, salah satu klien telepon.Katanya dia belum tahu juga cara mengirim e-mail. Bukit kembarnya tersaji jelas di depanku. Maklum teman bosku bisnisnya lumayan maju, eksportir hasil bumi yang tidak terkena dampak turunnya nilai rupiah terhadap dollar.Di lift sekali lagi dia bilang thank you, dan dia berharap komputernya sering rusak. Dia cuma lupa tidak clik “send & receive”.Kemudian dia minta diajari browsing memakai Explorer. Dan, “cret…, cret…, cret”, air maniku muncrat di dalam lubang vaginanya.Dan Ibu Vivi pun merintih lalu mencengkeram tangan-tangan kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang. Kedua tangannya mengacak-acak rambutku dan kadang kala dijambaknya.Baju dan kaus dalamnya sudah lepas dari roknya. Malah tanganku dielus-elus dengan cinta kasih yg lembut. Aku masih duduk di kursi tanpa sandaran tangan. Dengan bepegangan pada sandaran tangan kursi tamu.Dia menikmati lagi sentuhanku. Roknya pun makin tersibak ke atas terdorong tanganku. Dan lagi kursinya tidak memakai tangan-tangan. Kalau dilaporkan bisa-bisa aku dipecat. Eh…, bener tidak lama badannya terasa




















