Kesadaranku entah berada di mana. Bokepindo Entah bagaimana, aku pasrah saja dan bahkan begitu mendambakan sentuhan seorang lelaki. Jantungku berdebar keras sekali dan aliran darahku terasa amat cepat. Aku telah merebut suami ibuku sendiri dan ‘memakannya’ secara bergantian.Kadangkala aku juga merasa kasihan kepada ibu yang sangat mencintaiku. Ketika aku sudah mengambil barang dan hendak berbalik, Pak Toyo berdiri begitu dekat dengan diriku sehingga hampir saja kami bertubrukan. “Rupanya kamu sudah cukup dewasa untuk bisa membaca segala sesuatu yang terjadi sekelilingmu, Cyn”, ibu tersenyum. Benda kecil licin segera dipaksakan masuk ke dalam mulutku. Aku sengaja diam saja, agar tak menunjukkan bahwa aku juga puas dengan permainan itu. Bagaimanapun juga aku adalah seorang wanita yeng masih punya rasa malu. Bagaimana tidak? Aku sudah cukup dewasa untuk mengetahui betapa sepinya ibu ditinggal ayah. Setelah menelan kapsul itu mataku jadi berkunang-kunang, kepalaku jadi berat sekali dan anehnya, gairah seksku timbul secara tiba-tiba.




















