“Bentar lagi Karen … bentar lagi…”, jawab-ku. Bokep Mama “I love a surpised.”, jawab-ku singkat. Karen pake kontrasepsi yang dijamin kak Ditto tidak membutuhkan condom lagi.”. “Kak Ditto, Karen kayak-nya mau dapet nih. Dia juga memiliki sepasang sparkling eyes, dan nice & beautiful hair. Aku sudah tidak menghiraukan lagi, selama dia ngga pernah berjalan terlanjang di depan mataku. Aku bilang pada-nya kalo aku sudah tidak demam lagi, dan merasa segar seperti biasa-nya. “Ahhh…Karen datang lagi. Aku berkeinginan untuk melamar Lisa, memiliki sebuah keluarga bersama-nya. Kira-kira 2 atau 3 garis selulit yang tipis sekali. Seminggu ini Karen lumayan jenuh dengan pekerjaan kantor-nya. Tidak jarang Karen bertanya apakah aku baik-baik saja. “Ok deh, Karen mencoba untuk tidak marah, tapi Karen ngga janji apa-apa loh!”, jawab-nya dengan penuh penasaran. Tidak jarang air mata-ku meleleh di depan-nya. Next time? Pengusaha yang banyak berhubungan relasi dengan pemerintah Indonesia. Kulepas bibir-ku dari bibir-nya, dan kami saling bertatap muka. Pada saat itu, hati-ku bergejolak, dan darah-ku mengalir deras naik sampai ubun-ubun kepalaku. Boleh kan?!”, kata-nya




















