Aku mencium bibirnya dan mengelus pundaknya. Bokep Family “Iya Mas, aku sedang berusaha nich…. Tapi sampai sekarang masih bisa tegang terus, tidak seperti punya suamiku, baru sekali main sudah letoy. Ia pun tertidur lebih dulu, diikuti olehku. Ayo Mas, makin cepat dong nusuknya, aku mau dapat lagi nich!”
Mendapatkan tawaran begitu rupa, aku semakin bersemangat melakukan tusukan maut ke dalam anusnya. Erangannya lagi-lagi meninggi sewaktu kuciumi dan jilati sela-sela pahanya, dan kusibakkan labia vaginanya ke kanan kiri agar leluasa merambah wilayah tersebut. Bernard main di sini dengan istrinya padahal pintu kamar mandi ini tidak tertutup rapat, sehingga aku bisa mengintip mereka main dengan segala gaya. Ia terpekik atas ulahku, “Auuuwww … diapain pahaku Mas?”
“Tenang sayang ….. Dengan keadaan telanjang, kami berdua keluar dari kamar mandi. Jari-jari tanganku tidak lagi hanya bermain di punggungnya, tetapi mulai turun ke pinggang dan pinggulnya. “He he he, ntar juga kita bakal main lagi kan, Mbak? Ia pikir aku sudah tidak cinta lagi kepadanya.
>