Tidak terasa, sudah lebih dari 10 menit aku memberinya pengantar kenikmatan, seolah ia sudah sangat pengalaman. Bokep Barat Cici melihat ke penisku dan heran. Cici, enak sekali..!” gumanku menikmatinya. Umurnya baru 19 tahun, beda jauh dengan umurku yang sudah 35 tahun dan sudah menikah dengan dua anak.Sekarang aku menjalani hidup pisah ranjang dengan istriku, sejak dia menyeleweng dengan rekan bisnisnya. Ukurannya sebenarnya tidak lah besar, tergolong kecil lah karena hanya sekitar 14 cm. Aku siap untuk mempersembahkan keperawananku buat kamu. Cici dengan agak ragu memasukkan penisku ke dalam mulut mungilnya. Biasanya, aku hanya masturbasi saja. Kalau aku cepat, dia pun mempercepat. Kamu nggak nyesel nanti..?” kutanya Cici karena aku sebenarnya mendua, ingin menjaganya sekaligus ingin menuntaskan hubungan asmara kami. “Ya, aku masih perawan. Celananya kubuka. Kamu akan terbiasa dan mulai merasakan nikmatnya. Kalau aku melambat, dia pun begitu. auch..!” lenguhnya semakin tinggi.Aku segera mengangkatnya ke tempat tidur dan melanjutkan jilatan-jilatanku di daerah surganya.
