”Sama-sama, pak. *** Esok harinya, bagaikan deja vu, kembali taksiku dihentikan olehnya, masih di tempat dan jam yang sama. Bokep Barat Rasa kejut saraf-saraf di bibir kemaluannya langsung bereaksi. Posisi nikmat ini berlangsung kurang dari lima menit. Segera kuraih kepalanya dan kuremasi rambutnya yang panjang. ”Pak, bantu saya melupakan sakit hati saya ya?” bisik wanita itu mesra. Meski sudah lebih 50 tahun, tapi penisku itu masih bisa berdiri tegak. “Hotel Muria ya, pak.” ujarnya sambil kembali memandang ke luar jendela. Pantatnya juga ikut naik menjemput lidah dan bibirku. ”Sama-sama, pak. Sudah larut, istriku pasti sudah menunggu di rumah. Dia menyentuh, menjilat dan merasakan lendir lembut dan bening milikku. Kuhabiskan sisanya dan kutaruh gelas yang sudah kosong di meja. ”Selamat malam, bu.” senyumku mengembang, berusaha menyapanya ramah. Argghhhh…” desahnya penuh nikmat. ”Tidak usah repot-repot.” aku kembali menolak.




















