”Ok.. Bokep Japan Aku jadi malu iseng untuk sering2 mengajaknya ngobrol walaupun kadang2 mendapat jawaban yang judes. Aku mulai memainkan lidahku, sambil kadang naik mencium belakang telinganya.. Dasar Bawel.. Setelah itu, tanganku mulai mencari pinggangnya, kubuka ikat pinggangnya, retsletingnya dan kuturunkan celana itu. Hati ku begitu gembira mendengar jawabannya itu, akhirnya aku dapat kesempatan. Tak tahan aku dikulumnya, aku merebahkan dia dan aku mulai menjilati mekinya dengan lembut. Aku mulai memancing2 dengan berbagai cara untuk mengetahui apa hobbynya, apa acaranya pada saat week end dan lain2. ahhhhhh.. Tanganku mulai begerak membuka baju dan BHnya yang masih melingkar di badannya. Aku tanya lagi
”Kenapa nangis Na..?” akhirnya dia minta maaf padaku sampai terjadi ML denganku. bagimana kalo ke Nine Ball Café..? Begitu terlepas, dia melepaskan pelukanku dan mengajakku ke kamarnya. Karena sudah yakin obat perangsang ku berfungsi dengan baik, aku segera mengajaknya pulang dan dia hanya mengangguk tapi terlihat agak kecewa. Dia termasuk bagus main bilyardnya dan permainna kami tidak jauh berbeda, mungkin aku hanya menang karena jam terbangku lebih



















