Mau tidak mau akupun terpaksa melihatnya sambil menangis tersedu-sedu. Bokep China Teman-teman pak Jun yang jadi gemas melihat aku bicara begitu malah mengelilingiku dan meraba-raba tubuhku lagi. Orang ini betul-betul biadab!Pak Jun kemudian bangkit dan mematikan layar tv. Sepertinya di sini tempat membersihkan daging-daging dan tempat memandikan gadis-gadis sembelihan mereka sebelum dieksekusi. Aku tidak menyangka nasibku malah berakhir di tempat seperti ini. Aku bergidik ngeri melihat pisau segede itu. Aku berusaha tidak mempedulikan keberadaannya, apalagi menatap matanya. Mulutnya yang tertutup lakban berusaha menjerit. Mungkin dia bekas pekerja kasar atau mantan tentara. Menyeramkan. Aku mengutuki nasibku kenapa bisa jadi seperti ini. Aku ingin dibunuh seperti gadis-gadis itu. pak… jilatin semua… gigitin terus Mitanya…. Tanganku terikat lagi, mulutku juga sudah dilakban lagi. Mereka semua juga tampak sumringah mendengar aku berkata begitu.




















