Mbak cantik” kataku sedikit merayu.“Ah kamu Pablo, bisa aja, Mbak kan udah tua Pablo” kata Mbak Salsa.“Bener kok, Mbak malah makin cantik sekarang” kataku sambil kukecup bibirnya.“Pablo.. mu ngapainn oohh..” kata Mbak Salsa meracau tak karuan, kakinya menjejak-jejak sprei dan badannya mengeliat-geliat.Tak kupedulikan kata-katanya. Bokep indo Pablo kam.. baru kali ini Mbak merasakan kepuasan seperti ini, kamu hebat” kata Mbak Salsa lalu mengecup bibirku.Kami berdua lalu tidur karena kecapaian.Kira-kira jam 3 pagi aku terbangun dan merasa haus sekali, aku ingin mencari minum. Dia sepertinya tidak mengenaliku.“Cari siapa ya?” tanya Mbak Salsa.“Anda Mbak Salsa kan?” aku balik bertanya.“Iya benar, anda siapa ya dan ada keperluan apa?” Mbak Salsa kembali bertanya dengan raut muka yang berusaha mengingat-ingat.“Masih inget sama aku nggak Mbak? Sejenak kuamati kelihatannya sepi, lalu aku coba mengetok pintu rumahnya.“Ya sebentar..” terdengar sahutan wanita dari dalam.Tak lama kemudian keluar seorang wanita dan aku masih kenal wajah itu walau lama tidak bertemu.




















