Aku memilih untuk diam. Bokep STW Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Tapi Erik menahanku dengan kuat. Erik melihatku dengan penuh nafsu. Tapi, aku tetap tidak bisa beranjak dari sana. Ballroom hotel itu sangat indah, Erik mempersiapkannya secara spesial. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan ketika aku berusia 11 tahun. Dia membuka pintu dan melihat diriku mematung sambil menangis di sana. Erik menciumi diriku yang bergetar hebat dengan sedikit paksa. “Ini akibatnya kalau jadi perempuan genit!!”
Erik menariknya lagi untuk kedua kalinya, pakaian dalamku semakin terlihat. “Ahh..!!” nafasku makin memburu.Tiba-tiba Erik berhenti dan melihatku sambil tersenyum misterius. Selama ini aku hanya mengenal ayah dan ibu saja. Aku pun mengikuti permainannya, sedikit takut, sedikit ingin tahu. “Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”Tak kusangka, pertemuanku dengan Erik Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Dia sangat memanjakan aku. Bosan dengan posisinya, Erik membalikkan posisi tubuhku menjadi telungkup. Aku pun mengenakan gaun berwarna putih yang baru dibelikan Erik.
