Ohh” aku hanya mampu merintih.Karena bukan hanya itu rangsangan yang diberikannya. Tolong jangan yang itu..” kataku memohon.“Ok.. Bokeb Mulutnya tak henti-hentinya mendesis seperti kepedasan. Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jika batang kemaluan yang besar dan keras itu dimasukkan ke lubang kemaluan perempuan, apalagi jika perempuan itu aku. Tubuhnya ditempatkannya di antara kedua pahaku yang memang sudah terbuka lebar. Rasa nikmat kembali naik ke ubun-ubunku saat kedua tulang kemaluan kami saling beradu. Ditanggung ketagihan.Memang kupikir-pikir mendingan enak ngeseks begini daripada ikut-ikutan teman kuliahku yang sok idealis berdemo panas-panasan!! Uhuk.. Lagi asyik-asyiknya nonton sinetron tiba-tiba aku dikejutkan bunyi bel pintu yang ditekan berkali-kali. Bulu kudukku serasa merinding dibuatnya. Tapi gengsi dong masak cewek minta duluan!!).“Oom masukkin dikit ya sayang..” bisik Oom Heru dengan napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah semakin meningkat. Akhh..!” akhirnya aku menjerit panjang ketika hampir mencapai puncak kenikmatan. Sementara aku semakin tak kuat untuk menahan erangan.




















