Sana kamu pulang, mandi dan cuci-cuci!” perintahnya tegas. Aku juga sadar, sebenarnya kami yang salah karena bercinta dengan suara segaduh itu. Bokep Thailand Dan, deg! Indun terjerembab dan terjungkal ke belakang. Kembali aku memaju-mundurkan pantatku sambil meremas-remas penis kecil itu di dalam lobangku. Dia tambah gelagepan.“Hussh Mas. Aku benar-benar bingung. Itulah hal yang sangat aku syukuri. “Sudahlah bu, ini khan kecelakaan.”
Hatiku sangat lega. Aku benar-benar kaget dan tak percaya. Setelah itu, suamiku tidak menyinggung masalah itu, bahkan dia memberi tahu pada anak-anak kalau mereka akan punya adik baru.Anak-anak ternyata senang juga, karena sudah lama tidak ada anak kecil di rumah. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Dia sudah mau lulus SMA, yang kedua Sangga,masih sekolah SMA kelas 1. Suamiku tak jadi marah, tapi dia kesal juga.“Walah, Ndun! Tiba-tiba pikiran-pikiran buruk menderaku, jangan-jangan suamiku tak memaafkanku.Ohhh apa yang bisa kulakukan.




















