Untunglah meja itu cukup lebar untuk menampung seluruh badannya, walau kedua kakinya tetap bergelantungan, disangga oleh bahuku. Vidio Sex Botol saus tomat telah diletakkannya kembali.Tanpa banyak bicara, aku langsung menjilati saos tomat itu. Aku terbahak mendengar ucapan Eksanti yang terus terang itu. Meja pantry berantakan. Eksanti entah sedang berada di langit yang keberapa, tidak bisa merasakan semprotan-semprotan hangat di dalam kewanitaannya, karena ia sendiri sedang meregang menikmati klimaks kelimanya yang datang menyambung akhir klimaks sebelumnya. Beruntung sekali ia mendapatkan pasangan bercinta sepertiku.Sambil mulai menggerak-gerakan pinggulku, menghujam-hujamkan kejantananku, aku pun menunduk mulai memakani sayur-sayuran. Ketika sosis pertama selesai aku makan, dengan segera Eksanti memasukkan sosis yang baru. Memang betul, ia tidak bercelana dalam, dan pemandangan indah segera terpampang. “Ah.. Tetapi dengan takjub ia kemudian sadar bahwa “jari” itu perlahan-lahan aku makan, aku tarik keluar sedikit-demi-sedikit.




















