dia menyedotnya bagai ngemut permen loli, sungguh nikmat rasanya aku dibuatnya. Yang aku sesalkan, kenapa tidak dari dulu aku ketemu An, kenapa baru sekarang, kenapa aku harus ketemu dengan An kalau aku tidak bisa memilikinya.Sekarang aku hanya bisa berharap semoga An bisa hidup dengan tenang dan diberi kelancaran dalam kehidupannya. Bokeb kamu tidur dulu, pasti kamu capai kan, ngga apa-apa koq” trus An mau kemana? acchh…..essttt dia mendesis. Sebelumnya An juga sempat bilang kalau sebelumnya An belum pernah mengalami becek di dalam vaginanya, selalu kering katanya. Kami pulang naik taxi yang udah nunggu penumpang ngga jauh dari tempat kami makan malam. rasanya tambah enak koq, walau becek, tapi tambah enak…begitu katanya. duhh… caaannnntiiiiiiikkknya……….. Lalu aku rebahkan di tempat tidur, kucium lehernya, sementara tubuh kami saling menempel, meskipun masih mengenakan pakaian, sengaja aku gesekkan Anuku ke punyanya An, dia membalas seakan ingin menemukan posisi yang tepat.










