Dari jendela yang terbuka, keluarlah seorang anak Cina, oh bukan, ternyata seorang engkoh. Dan rencanaku, aku akan memarkirkan mobilku di jalan ini saja. Bokep Tobrut Kali ini aku ingin tampil dengan sangat berbeda dibandingkan tadi malam. Berjam-jam aku beralan mondar-mandir di depan cermin kamar. Aku juga membeli wig dengan rambut lurusnya yang jatuh ke bahuku. Kontol-kontol hebat itu menggenjot analku hingga serasa robek-robek, sangat pedih dan sangat pedas. Rok yang kubeli dari penjualnya dengan alasan, ‘untuk pacar’. Uuhh.., benar sekali kata Norma, kontol Bella sungguh luar biasa. ‘Kamu cantik sekali, mirip Sharon Stone’, demikian pendapat mereka. Kemudian aku diperkenalkan dengan teman-temannya, juga dengan pemimpin komunitas mereka di Jalan Irian Barat itu, namanya Angel, yang juga sangat baik dan ramah.Mereka semua mengerumuniku dan memuji penampilanku. Rok tersebut kubeli dari sebuah butik di pasar Senen. Nama yang bagi banyak orang merupakan simbol perjuangan melawan Belanda ini, bagi kami para waria adalah hanya merupakan tempat untuk menebar cinta dan sperma, ha, ha, ha..Pukul 6.30 malam, aku sudah berada di tempat tujuan
