“wajar dong, gue cowok normal biarpun agak fenimim”. Setelah sampai, rumahnya sangat seram sesuai dengan dugaanku, aku masuk ke dalam rumah dan betapa kagetnya karena begitu aku masuk keadaan dalam rumah sang dukun sangat berbeda dengan di luarnya. Bokep Ojol Wawan lebih mendekatkan dirinya lagi kepada diriku sehingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa wajahku, dan dia langsung mendekatkan bibirnya ke bibirku yang tipis dan mungil. Sekarang aku tidur terlentang sambil pasrah kepada dua jin yang akan mencicipi tubuhku. “wuah,, cantik sekali,, siapa ini bos?”. “bener kok,, saya kan bakal jadi rekan kerja kalian”. “peju gue udah gue latih supaya bisa ngebunuh peju laen”. Sekitar jam 10.30, aku kembali memacu mobilku ke arah rumah Mbah Centeng. “kenapa? Tomang pun memuntahkan payudara kananku yang tadi sedang dimasukkan ke dalam mulutnya lalu dia bergerak ke arah selangkanganku. Tapi dengan menenangkan hatiku, aku bisa melewati malam itu tanpa mimpi buruk. “oh, gue emang agak feminim”. “udah, deh pokoknya, gue tau masalah lo”.
