“Mikha! “Kenapa sudah ada di sini, sih? Bokep Indonesia Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?”. Massss Joe uhhhh ahhhh…..kurasakan lubang memeknya yang hangat menjepit kemaluanku.Uhh sungguh gilak ini nikmat sekali teriakku di kupingnya. (Ini cuma sekedar nyentil, lho. Ini mungkin karena ukuran batang kemaluanku yang menurut Mikha besar, panjang dan kekar. Lalu ia membuka pahanya agak lebar, terlihat samar-samar olehku kemaluannya sudah mulai lembab dan agak basah. Sama saja kejadian waktu meliput demontrasi mahasiswa dulu. Saat aku kembali, gerombolan Mikha masih ada di sana. Aku lihat ke arah batang kemaluanku dan kemaluan Mikha, tampak olehku batang kemaluanku baru setengah terbenam kedalam kemaluannya. Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Mikha yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. “Bolehlah.” Kataku, setelah berpikir kalau besok aku tidak harus pagi-pagi ke kantor. “Tentu dong. “Sudah.” Nadanya jadi lain, agak-agak sendu.
