Nabila tak diam saja, dia mendesakkan bokongnya meniikmatii ereksii Kriis.“Haa… haaahhh…” Biibiir merah Nabila menganga, mengeluarkan suara-suara penuh nafsu.Tangannya mencengkeram sepraii. Nabila tetap berbariing menyampiing, enggak langsung bangun. Bokep Mom Lorenciia. Nabila tersenyum sinis seraya menaruh tangannya di pundak Kriis. Miranda mulaii membelaii-belaii organ iintiim swaminya, darii bawah ke atas dan kembalii lagii, dan membuatnya tegang sempurna. Piinggul Kriis maju-mundur mendongsok Nabila. Kamu siih nakal, gak biilang-biilang dulu,” goda Putra seraya meniikmatii perasaan niikmatnya.“Habiisnya Mas Putra mau pergii… jadi ya mumpung sempat sama Mas Putra,” jawab Miranda.Miranda sendirii merasakan ujung pentilnya mengeras dan selangkangannya membasah. Kriis enggak iikut marah, dia terus tertawa-tawa sesudah sii pemiiliik salon memakiinya. Liiciin dan mulaii membelaii-belaii kemaluan Putra. Kalo yg laiin siih siilakan ajah… Yg ini nggak boleh, ya? Giimana Putra, kamu biisa kan?” Putra tersenyum.“Biisa,” jawabnya pendek.“Kapan, Pak Enriico?”“Dua harii lagii saya pulang ke sana. Nabila sudah sepertii boneka yg digendong Kriis, pasrah dalem lengan-lengan perkasa Kriis yg mengangkut kedua pahanya, punggungnya bersandar ke dada Kriis.
