Kurebahkan tubuh sintal Santi ke ranjang, kupandangi tubuhnya yang indah. Bokep Jepang Istri atau Santi..?”Aku diam sejenak, memikirkan jawaban yang tepat. Makanya dia menganggap semua lelaki hanya perlu nafsu dan seks.Saat bergaul denganku, menerima perhatian dan sikapku yang menghargai dia dan tidak pernah kurang ajar, pikirannya jadi agak terbuka. Kenapa..?” Santi bertanya saat aku melepaskan pagutan bibirku. Ternyata disinilah kelemahanku. Tanganku dengan gemas meremas pinggul dan pantat Santi yang semlohai, buah dadanya juga terus kuelusdan kupilin putingnya, hingga nafsunya kembali bangkit dan langsung menduduki senjataku yang sudah basah oleh pelumas. Santi diam sejenak, mungkin menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dialaminya. Santi membalasnya dengan penuh gairah. “Memang dulu Kamu tak sepuas ini..?”
“Entahlah, sepertinya lain, Kakak belum keluar ya..?”
“He.. Pikiranku dipenuhi dengan khayalan-khayalan indah. Senjataku langsung mengeras dan membesar.Dengan penuh perasaan, kuciumi seluruh wajahnya yang manis. Jari-jariku berputar mencari titik g-spot. Kehidupan seksku juga normal, 3-4 kali seminggu. Kadang Santi stress memikirkannya, tapi rasa sayangnya kepadaku membuat dia bertahan dalam kecuekan. Tanganku mulai beraksi meremas buah dadanya, mengusapnya lembut.




















