Sementara itu sayup-sayup kudengar pula suara lelaki dan perempuan yang seperti sedang meregang jiwa dari kamar pengantinku. Warni dan lelaki itu siap untuk menempuh pergulatan barunya. Bokep Arab Aacchh..”.“Dikit lagii.. Aku jadi ingat tongkat pemukul ‘base ball’.Maka kini lengkaplah seluruh bentuk ke-kalahan-ku. Aku sendiri sudah nggak lagi tahu, apakah aku terluka atau tidak.Aku masih tetap ingin menuntaskan keingin tahuanku. Kontan ngaceng penisku langsung mentok habis.Aku membayangkan seakan mulutku menjadi pantat Warni yang harus menerima sodokkan kemaluan gede lelaki itu. Lelaki tua itu bergerak setengah berdiri untuk melangkahkan pahanya dan meng-angkangi dada istriku. Aku melihat ada kilatan lendir yang menempel. Dduh.. Bukan karena rasa cemburu. Sperma yang ditumpahkan lelaki itu. Dan kini aku benar-benar melayang ke arah belakang terjerembab jatuh ke tumpukan puing bekas bongkaran rumahku.Entah terluka atau tidak aku tak lagi merasakannya. Sepertinya para busana itupun sedang saling berasyik masyuk di mataku. Dia tunjukkan keinginan hewaniahnya. Bukankah tadi pagi Jono masih memergoki lelaki itu?!Aku lihat blus, kutang dan roknya.
