Dia menatap mukaku perlahan, tetap tanpa senyum. Di mobil dia agak diam, tidak seperti biasanya.“Rit, kok tumben nggak bersuara”, kataku memecah hening. Bokep Hot teruuss doong, Mamaah nikmaa.. adduuhh”, Kugenjot terus penisku keluar masuk, vagina Rita yang semakin banjir dengan cairan vaginanya, terus kugenjot penisku sampai pegel aku tak peduli. “Oogghh, Maahh, oogghh.. Aku merasa iba, sekaligus juga mengasihani diriku yang tidak mampu berbuat banyak untuk membahagiakannya.Kugenggam tangannya erat-erat seolah tak ingin terlepaskan. Dia tetap menunduk dan air matanya mulai meluncur menetes di tanganku yang sedang mengelus mukanya. ooghh.. Kujilati habis dan kutelan dalam-dalam. Paahh”, dia mulai melenguh lagi keenakan. Aku minta Rita menghentikan hisapannya dulu, kalau tidak rasanya spermaku sudah mau muncrat di mulutnya.“Ooogghh, Maahh, sudah dulu doong, Papaahh moo.. ooghh, teruuss goyaang.. terus goyaang sayaang..
