Ketakutannya membuat Dian tidak peduli dan terus memelukku. Link Bokep Oiya, aku laper, sekalian aku bikinin mi instan ya?” Tanyaku “Aku bantuin deh, mas” Katanya. Mas cari lilin dulu” Kataku berusaha menenangkannya sambil memegang tangannya. Percayalah, mas bertanggungjawab. Baru pulang sekolah ya?” “Iya, mas. Dian telentang lemas dengan nafas memburu dan peluh membasahi seluruh tubuhnya.Kupeluk tubuh indah dan ciumi wajah cantiknya. “Kenapa, Dian? Perlahan ku usap wajah Dian, dan menyeka airmatanya. Karena gelap, bukannya memegang tangganya, tanganku malah meleset ke dadanya. Dian memang seorang kembang, Bukan hanya karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya, tapi juga karena kecerdasannya. Kuusap2 dan gesek klitorisnya dengan jari tengahku. Dian terus saja meronta dan menangis, tapi beberapa menit kemudian ia tidak lagi menjerit, bahkan sesekali mendesah ketika aku meremas dan menghisap putingnya.Perlahan kuselipkan tanganku ke balik celana trainingnya, yang seperti dugaanku, ia tidak mengenakan apapun di baliknya sehinga aku dengan mudah bisa menyentuh semak2nya dan menekan bukit kecil di baliknya.




















