Room boy menutup tirai kamar.“Selamat malam Mak,” sapa Mbak Rxx.“Malam Mbak,” jawabku. Sambil tetap memandangnya, ternyata ada juga toh Sunda yang nggak putih, dalam hatiku (bukan hitam, tolong dibedakan). Sex Bokep Ini yang baru namanya Nxx,” katanya dengan membuka album yang ada di meja dan membalikkan halaman terakhir. Tapi dia bukan tipe togepasar; TOket GEde PAntat beSAR; aku sedikit bingung dengan tubuh wanita; kalau pantatnya besar kadang perutnya ikut-ikutan besar alias jibrut.“Kamu udah berkeluarga?” tanyaku, keluar juga deh ‘my_std_qst’“Sudah, tapi cerai,” tatapannya ke arahku, tapi tidak lama, ke bawah lagi.“Punya anak,” tanyaku lagi“Sudah satu,” jawabnya, dengan tatapan tetap ke bawah.“Umur berapa?” tanyaku.“Empat tahun” jawabnya.“Mmurmu berapa?” tanyaku.“Dua puluh lima,” jawabnya, sambil memandangku lagi dengan sorot mata yang tenang tanpa ‘kedip’, nampak wajahnya lebih tua dari usianya, atau mungkin ingin memudakan usia, tapi kalau melihat sorot matanya dan ketenangannya tak nampak bahwa dia membohongiku.“Aslinya mana?” tanyaku.“Sukabumi,” jawabnya.“Gimana ramai tamunya, kan tanggal muda,” tanyaku lagi.“Yah ramai sih Mas, tapi buat yang dapat tamu,” jawabnya.“Kalau kamu sendiri gimana,” tanyaku“Saya baru dapat, ya




















