Ia mendorong dadaku dengan keras. Bokep Barat Yang terdengar hanya, “Hmmm!” saja. Saya bilangin Vina lho!,” Marta menghardik. Tangan kananku tetap berada di payudaranya, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan putingnya. Tercium aroma wangi dari wajahnya, dan tak tertahankan, sepersekian detik bibirku mengecup pipinya dengan lembut. Kutangkap tangan kanan itu, kedua tangannya sudah kupegang tanpa sengaja. Separuh tubuhnya telah kutindih. Marta hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, tak mampu melakukan perlawanan. Aku buka kaos Marta, kemudian BH-nya, Marta menurut. “Loh, enggak kerja?” tanyaku. Marta berteriak, “Lepasin! Kok kamu ngeliatin saya kayak gitu?! Pemandangan setelah itu begitu indah. Di dalam nonton tv juga boleh, atau kalau mau di teras ya enggak apa juga. kamu kok malah tangkep tangan saya! Hanya saja, kemacetan di kota ini begitu parah, jadi lebih baik beli motor saja dari pada beli mobil. Dia menyadari keadaan yang saat ini berbalik tak menguntungkan buatnya.
