Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja. “Aku…, hmm, aku…” Reni tidak bisa meneruskan kata-katanya. Bokep “Pelan-pelan, Omm. Dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya. Sebentar saja sudah terdengar suara air yang menghantam lantai di dalam kamar mandi. Aku bersenang-senang dengan gadis yang sebaya dengan adikku. Reni merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali. Sungguh mati, aku benar-benar tidak tahu kalau gadis muda belia ini sungguh pandai merayu. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya. “Eh, iya..”, sahutku agak tergagap. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman-ciuman yang membangkitkan gairah. Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum. Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubuhnya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Malam itu aku benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah. Aku tidak tahu kalau kamu masih perawan. Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. Memang dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka.Hampir tengah malam aku baru pulang.




















