Di teras rumah telah berdiri bibiku yang bernama Lilis dengan sepupuku, Iwan. Bokep Sepupuku dan ibunya pun segera mengikuti langkah aku dan ibu keluar dari sungai. Dalam bathtub yang berisi air hangat, aku dudukkan ibu di atas pahaku saling berhadapan. Segala aspek hidupnya lempeng-lempeng saja. Lanjutnya dengan raut mukanya terlihat bahagia.Sial … Ternyata kita sama … Suka sama ibu sendiri … He he he … Aku terkekeh karena ada juga orang gila selain aku.Kami pun tertawa bersama-sama, memang kami sangat kompak dalam hal-hal kegilaan. Aku sudah tidak peduli dosa. Ibu semakin gelisah, sesak dan seperti terengah-angeh menghembuskan dan menghirup nafas dengan keras. Pelan-pelan aku bersikap manja kepada ibu, menyuap makanan ke mulutnya sambil melingkarkan tangan kiriku di pinggangnya. Ibu mulai mendesah-desah keenakan. Kata ibu sambil memasuki bathtub dan berendam di ujung sebelah sana.Mataku tidak bisa diajak kompromi, ma … Kilahku sambil mataku terpaku pada payudara ibu yang begitu indah.Hissstt …!




















