Hingga pada suatu hari telepon di kosku berdering.“Halo.. kalau Mbak lelah, jalan-jalan ke Malioboronya besok aja Mbak, mendingan Mbak istirahat aja sekarang, OK?” kataku sembari beranjak keluar ruangan.“Lho Bunga! Film Porno terus.. Sebenarnya Mbak punya komitmen akan sesuatu..” katanya memecah suasana.Dia berkata, “Mbak pernah berjanji pada diri sendiri, barang siapa yang pertama kali melakukan seperti apa yang kamu lakukan tadi pada Mbak, maka Mbak akan setia bersama dia sebagai seorang kekasih.”“Tapi.. Desahannya itu semakin membuatku kehilangan akal, tanpa pikir panjang kumasukkan kedua jariku ke dalam liang kemaluannya, dan.. mm.. maukah kamu menjadi kekasihku?” dia memohon sambil berlutut di hadapanku. hiks,” katanya sambil menahan tangis.“Mbak.. “Hei.. Kali ini Mbak Lina mengeluarkan desahan-desahan yang menggairahkanku, dia memejamkan mata sambil menggigit bibirnya, berusaha menahan gairah yang begitu menggelora.Setelah cukup puas, kubuka t-shirt beserta BH-ku, kupeluk tubuhnya kemudian kubalikkan tubuhnya sehingga kini ia menindihku. Kukecup bibirnya dengan lembut. Tapi kemudian ia terbangun, mungkin ia terbangun olehku.
