Reni terus bergerak membuat akupun menikmati setiap gerakannya.Kontolkupun tidak dapat mengontrolnya mungkin karena sudah lama tidak melakukan hubungan intim ini “OOOOuugggghh… Reeeen… aaaaakkkhhhhh…. aaaaagggggggghhhh….” Reni sepertinya sudah mengharap lebih, dia pasrah ketika tanganku masuk dalam bajunya dan meremas bagian buah dadanya.Diapun menggelinjang “Ooouugggggghhhh… mas… Bagaaaas…. Indo bokep aaaaaaku… aaaaaagggghh…. Aku permalukan Reni di depan banyak orang aku lupa kalau wanita ini telah memberikan semuanya padaku, bahkan kami sudah pernah melakukan adegan seperti dalam cerita sex. Hingga tidak mudah bagiku untuk melupakan sosoknya, terkadang aku berpikir kenapa aku harus menuruti kemarahanku jika akhirnya aku akan seperti ini, seperti orang yang kehilangan pegangan hidup aku sering keluar masuk tempat hiburan.Karena aku kira dengan begitu aku dapat melupakan sosok Reni, yang telah aku putusan karena melihatnya sedang mengobrol dengan seorang cowok di cafe tempat kami biasa makan ataupun sekedar hunting disana.




















