” pintaku padanya,
tusukannya dari belakang semakin lama semakin tak mendalam kurasakan, akhirnya aku mengambil alih posisi dan berjongkok menghadapnya . Bokeb disini? mengingat dari bilik lesehan ini bisa saja tiba-tiba kepala kami menonjol dari bilik dan mencurigakan bagi si pemilik warles.“ahh. disini? Tiba-tiba aja dia tanyakan aku“Sayang, tempat kamu berduaan sama mantanmu dulu warung yang mana?”
“Warung depan situ kiri jalan bentar lagi sayang, tapi beberapa bilik lantainya kotor.”
“Gapapalah daripada ujan-ujan”jawabnya dia.Finally aku dan dia transit di warung berbilik bambu dekat puncak, diliat dari kendaraan ada sekitar 3 sejoli termasuk aku dan pacarku disana saat ini. Awalnya sih ga ada pikiran buat berhenti di warles satu ini. Kamipun harus pindah ke bilik pojok sebelah jalan masuk ke bilik yang lain.
