Dadaku tibatiba berdegupdegup.Bang, Bang kiri Bang..!Semua penumpang menoleh ke arahku. ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi kebalik ruangan ke meja depan ketika ia menerimakedatanganku.Mbak Wien.., udah ada pasien tuh, ujarnya dari ruangsebelah. Video bokep Ayo..!Mbak.., pahaku masih sakit nih..! Iatidak lagi dingin dan ketus. Wanita muda itu sudah keluar sejakmelempar celana pijit. Wiendatang. Ah mengapabegitu cepat.Jarinya mengelus tiap mili pahaku. Ah masa bodo. Ke bawahlagi: Tidak. Betulkan, ia tidak akan datang begitu saja.Badannya berbalik lalu melangkah. Tapi tidak apaapatoh tipuan ini membimbingku ke alam lain.Dulu aku paling anti masuk salon. Ke mana ia? Akumengikutinya. Terganggu wanita muda yang diruang sebelah yang kadangkadang tanpa tujuan jelasbolakbalik ke ruang pijat.Dari jarak yang begitu dekat ini, aku jelas melihatwajahnya. Jangan di sini..! Ah segar. Ke bawah lagi: Turun.Ke bawah lagi: Tidak. Aku mengurungkan niatku. Kini ia pindah ke paha,agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Turun tidak, turun tidak, aku hitung kancing.Dari atas: Turun.
