“Segeralah mendaftar, kuliah akan dimulai minggu depan!”. Tapi bahkan kini aku kewalahan menghadapi Pak Hr. Bokep Crot “Kau Cantik sekali Winda…”, gumam pak Hr mengagumi kecantikanku. Aku bangkit dan berlari menghindar. Aku pun dengan malas bangkit dan mengumpulkan pakaiannya yang berserakan di lantai. “Iya benar pak.”
“Saya tidak ada waktu, nanti hari Mminggu saja kamu datang ke rumah saya, ini kartu nama saya”, Katanya acuh tak acuh sambil menyerahkan kartu namanya. Bahkan dari pagi hingga sore hari ini dia masih sanggup menggarapku tiga kali, sekali di ruang tengah begitu aku datang, dan dua kali di kamar tidur. Sebelum kemudian dia mulai menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan kemudian makin lama makin cepat.Aku sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap Pak Hr menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggamaku sungguh membuatku lupa ingatan. Aku pun bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam mulutku. Namun aku tak dapat menyembunyikan kekagumanku. “Masuk…!”, Sebuah suara yang amat ditakutinya menyilakannya masuk. Ibu mana?”, tanyaku berbasa-basi. Benda itu hanya masuk




















