Aku keluarkan ujung lidahku yang lancip lalu kujilat dengan lembut klitorisnyana. Aku maklum, karena tahu latar belakang pemimpin yang mereka maksudkan itu.“Eh, nama kalian siapa?” Tanyaku, “Aku Ray.”“Saya Diana.” Kata cewek manis itu, lalu teman-temannya yang lain pun menyebut nama. Vidio Porno Dengan lincah Diana telah duduk di sampingku. Dan Diana pun merasakannya.“Aduh Mas Ray, udah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut saya udah kerasa agak negg nih, tapi nikmat…., aduh…, barangmu gede banget sih Mas Ray…”Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. Kami berciuman kembali. (Ini cuma sekedar nyentil, lho. Dengan lincah Diana telah duduk di sampingku. Dia telah semakin akrab denganku.“Kamu sudah punya pacar, belum?” Tanyaku.“Sudah.” Nadanya jadi lain, agak-agak sendu.“Tidak ikut tadi?”“Nggak.”“Kenapa?”“Lagi marahan aja.”“Wah.., gawat nih.”“Biarin aja.”“Kenapa emangnya?”“Dia ketangkap basah selingkuh dengan temanku, tapi tidak mengaku.”“Perang, dong?”“Aku marah!




















