Aku terbahak mendengar ucapan Eksanti yang terus terang itu. Bokep Hot Sambil berbicara kesana-kemari, aku diam-diam memandangi tubuh itu. Tanganku yang lain telah merayap ke depan, menjamah sebuah payudara Eksanti yang bergoyang-goyang seksi setiap kali ia menggelinjang. Lalu yang ketiga. Payudaranya berguncang-guncang hebat.Sebuah desahan yang panjang akhirnya keluar dari mulut Eksanti, setelah segalanya mereda. Sekejap aku sudah sampai di belakang Eksanti, dekat sekali.. acchh.. Oocch, memandang kejantananku saja sudah cukup memberinya semangat baru. Aku tidak peduli. Botol saus tomat telah diletakkannya kembali.Tanpa banyak bicara, aku langsung menjilati saos tomat itu. “Mas, bersihkan saus tomat itu dengan mulutmu, please..,” desah Eksanti nyaris tak terdengar. Kepala Eksanti berputar-putar seperti seorang olahragawan sedang warming up, karena bibirku menjalari lehernya, mengendus-endus tengkuknya lagi, membuat Eksanti kegelian.Tiba-tiba aku membalikkan tubuh Eksanti, membuat ia menjerit kaget. Eksanti menggeliat, mencoba menghindar.




















