Ha.. Vidio XNXX Suasana di jalan relatif sepi di Senin malam itu. Lepaskan aku.. Haa..!”
“Tenanglah Miranda, kamu aman di sini.. Pagi itu aku sempat menengoknya di kamarnya lalu kusuapi dirinya dengan sarapan pagi nasi goreng buatanku.“Siapa yang masak Mas..” Miranda yang sudah agak tenang, dalam keadaan terikat erat, mulai membuka pembicaraan. Namun aku bisa rasakan bahwa dia mulai mencintaiku.Tidak adalagi permintaannya untuk melepaskan ikatannya karena hari ke dua ke tiga aku sempat melepasnya untuk mandi dan hanya terbelenggu borgol pada kedua tangannya atau kadang hanya mengikat kakinya dengan rantai yang biasa dipakai untuk anjing.. Haah..” Miranda mengambil nafas.“Apa yang kamu lakukan Mas Dony.. Belum lagi pakaiannya yang tertutup tapi terbuka. Kamu tidak nakal di rumah khan??” sapaku. Naik ke lantai 14 masuk ke apartemanku 1404. Ibunya sudah wafat 5 tahun yang lalu dan Ayahnya kawin lagi.Miranda mengontrak di salah satu rumah susun yang cukup representatif di kawasan Benhil. Tanpa ia sadari.. Aku memang sudah mempelajari kehidupannya. Aku mulai mengenalnya dalam sebuah pertemuan, dia adalah supervisor bagian valas disebuah




















