Jabir menjejali benda itu ke mulut Sherin tak peduli walau dia kelabakan menerima penisnya yang besar dan memuncratkan sperma dengan deras. Setelah semprotannya berhenti, dijilatinya juga sisanya yang blepotan pada batang itu hingga bersih.“Udah Pak…cukup sampai sini, sekarang keluar !” Sherin berdiri dan menyuruhnya keluar. Bokep SMA Saat itulah lidah Pak Udin menyeruak masuk dan langsung menyapukan lidahnya di dalam mulut. Jabir yang mengetahui Sherin sudah terangsang berat itu semakin bernafsu, frekuensi genjotannya semakin kencang, tangannya juga meremasi pantat dan payudara gadis itu.“Ternyata Non ini bener-bener lonte yah, awalnya nolak sekarang malah keenakan hehehe !” ejek Pak Udin sambil meremas sebuah payudaranya.Sherin tidak menghiraukan hinaan itu karena bukan hal baru baginya, malah kata-kata merendahkan itu membuatnya makin bergairah. Setelah Pak Udin melepaskan ciumannya, ia masih harus beradu lidah dengan Pak Irfan yang menggantikannya.“Oohh…gila, ini sinting…tapi…tapi nikmat sekali !” Sherin mengalami pergumulan hebat dalam hatinya.Sekitar setengah jam kemudian, Sherin mendesah makin keras, dia merasa tubuhnya mengejang hebat dan dari vaginanya ingin mengeluarkan sesuatu yang makin tak tertahankan.“Aakkhh….aahhh…oohhh !” Sherin




















