Saya sungguh sangat puas”, begitu jawabku. Bokeb “Oh, tadi… dari ketemu teman.” jawabnya singkat, masih menatap ke luar jendela meski kali ini tak gerimis. Mau kemana, bu?” sapaan standar. Kumasukkan tanganku ke blusnya. Kalau dia memang belum siap, aku tidak akan memaksa. aahhhhh.. Kita masuk dulu.” wanita itu menghentikan lumatannya dan mengajakku memasuki hotel. Kuhabiskan sisanya dan kutaruh gelas yang sudah kosong di meja. Pada ujungnya ada secercah titik bening. Saraf-saraf itu menegang dan membuat lubangnya menjadi menyempit. ”Bapak puas nggak tadi?” dia bertanya. Tanpa membuang waktu, kami pun mendayung untuk mengarungi ronde yang ke dua yang sempat tertunda.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, “Hotel Muria ya, pak.” ujarnya sambil kembali memandang ke luar jendela. ”Bukan main, mbak. Pantatnya juga ikut naik menjemput lidah dan bibirku. ”Ughhh,” aku melenguh, tubuhku seakan terlempar ke-awang-awang. Enak sih rasanya. Di balik celana dalam itu, membayang alur daging sebesar pisang tanduk yang mengarah ke kananmilikku.
