shh..” setiap kumajukan pinggulku ia mendesis-desis. Vidio Sex Lalu kugeserkan ke lehernya, ke payudaranya, terus turun ke perutnya, lalu ke pahanya, lalu ke liang kemaluannya. “Aku pengen ngobrol.” Ah aku tidak bisa tau apakah aku sedang mabuk atau cemburu yang amat sangat saat itu. Lalu mulai bibirku kusapukan ke arah bawah pusarnya. kamu baru minum?”
“Eehh,” sahutku, aku tak tahu pasti itu jawaban atau erangan. Aku semakin ereksi. Hmm, kemaluanku semakin mengeras. Nafasnya mulai memburu. Dadaku sesak karena cemburu. Redial.. Pikiranku berubah saat itu. Tapi aku sudah puas. Aya dengan kaget memutar kepalanya sehingga bibirku menyentuh hidungnya.“Eh sori..” kataku, lalu kupegang pundaknya. duduk sini juga ya?” kataku pelan tetap dengan muka memelas. Kulihat mukaku di cermin. Aku sangat marah. Kucoba melepas tali branya. yup topway for top loser. Kakinya masih menjepit tetapi tidak sekeras tadi.Setelah yakin semua spermaku telah keluar aku mulai melepas pelukannya. Kemudian mulai kuusap lembut. Aya langsung meremas batang kemaluanku. Ah, putih sekali, dengan tinggi 165 cm berat 50 kg Aya kelihatan sangat sexy.
