Akupun memegang kepalanya dan menggerakkan kepala Fariz naik turun di atas klitorisku. Tangannya kini memainkan buah dadaku. Link Bokep “Gerakin tanganmu maju mundur Riz”, kataku mengarahkan. Akupun mulai bersiap meneriam muntahan sperma fariz didalam vaginaku, akupun mulai mencapai orgasme yang sejak tadi kutahan.“Aahhhhh…tteerrruuussss Rizzzzz…tante ju….Ah!..ga mau keeluuuarrr……aaahhhhh…terusss”.Fariz terus mempercepat kocokan penisnya di dalam vaginaku.“aahh…ahhh..AAAAHHHHHHHHH….!!!!”Fariz memuntahkan seluruh spermanya didalam vaginaku. “Yang mana tante?”, katanya polos. Akupun terkejut. Dari obrolan kami ku ketahui mereka baru kelas 2 SMP. Begitu masuk rumah, Vina langsung menunjukkan kamarku, “kamar lo di atas ya Lyn, yang itu tuh”, katanya sambil menunjukkan kamarku. Sambil menyikat gigi ku pegang buah dadaku, yang menurutku biasa saja, tapi tidak menurut teman-temanku. Akupun terkejut. “Nih lotionnya”, kataku sambil menyerahkan lotion kepada Fariz. Akupun sedikit menunggingkan badanku untuk mempermudah tangan Fariz bermain di atas kemaluanku. “Mau ngapain lo?”, tanya Vina setengah berbisik kepadaku. Plok..plok..plookk…cloopps…clooppss….suara selangkangan kami beradu ditengah semakin banjirnya cairan vaginaku.“Ooooohhh…aaahhhhh…aaahhh…..aaahhh….aaaa..aaaaa….aaaahhhh…terus Riz…eennaaak”, teriakku.Aku mulai manarik-narik rambutnya, sambil sesekali kuciumi Fariz dengan brutal.“Hmmmppph..hmmmppp…aahhhh..hmmpphh…ooohhh….ohhh yyeesss..hmmmppphhhh”.Kakiku kini melingkari pinggang Fariz agar penisnya




















