Saya hanya berniat membantu kok” jawabku sambil bergegas membetulkan pakaianku kembali. Punya suamiku kecil Pak.. Bokepindo Nggak apa khan?” rayuku lagi. “Iya Mas.. Ohh” “Ayo bilang.. Liar dan nakal. Bapak bisa saja.. Santipun menghentikan isapannya. Punya istri cantik begini kok ditinggal sendiri” kataku menggoda. Tentu saja akupun diundang, dan malam itu akupun meluncur menuju tempat resepsi diadakan. Kebetulan aku tahu suasananya pasti sepi. Memang payah juga bapak yang satu ini, tidak bisa membahagiakan istrinya. Habis nggak nafsu sih lihatnya” Wah.. Aku menoleh, ternyata Lia sekretarisku yang menyapaku. “Terimakasih Pak Robert.. He.. “Mungkin cuma separuhnya Pak Robert.. Tangankupun meraba pahanya yang mulus, dan sampai pada celana dalamnya. Puaskan Santi Pak..” Santi berkata sambil menggoyang-goyangkan badannya maju mundur di atas kemaluanku.Setelah itu dia kembali menggerakkan badannya naik turun mengejar kepuasan bercinta yang tak didapatkan dari suaminya. Santi tampak senang aku puji seperti itu. Istri bapak cantik harus benar- benar dirawat lho..” Santi tampak tersenyum mendengar perkataanku itu, sementara wajah Pak Arief menunjukkan rasa curiga.
