“Apaan sih ini….namanya..?” Marlena bertanya padaku. Bokep Tobrut “Ya udah cepetan ah…yang enggak-enggak aja sih…” ungkapnya agak genit sambil berdiri membelakangiku. Aku pun mulai mengincarnya, suatu ketika aku akan mendekatinya, pikirku. “Tuh kan…..malu…masa nggak pake celana dalam sih…!” ungkapnya merengek padaku. “Iiih…peluk gimana sih.., emang mau ngapain…, nggak mau ah…!” bantahnya.“Sebentar….aja….ya…Len..” kembali aku membujuknya, jangan sampai dia jadi takut padaku. Aku pun menatap Marlena sambil melihat reaksinya setelah melihat tingkahku padanya itu. “Iiih….diapain sih tuh…udah….ah…!” seru Marlena sambil berusaha melepaskan pelukanku. Tiba-tiba terasa dorongan hebat pada batang kontolku seakan sebuah gunung yang akan memuntahkan lahar panasnya. “Gimana apanya…!” jawab Marlena polos. “Iiiih…takut ah…gede banget sih…!” ungkapnya, sambil mulai mengusap-ngusap kontolku, tanpa bimbinganku lagi. udah belum sih…jangan lama-lama dong…!” pinta Marlena tidak mengerti adegan ini harus berakhir bagaimana. Wow..seperti bidadari Marlena memakai daster kecilnya yang bertali satu, jantungku berdegup kencang seakan tidak percaya akan pemandangan itu.




















