Tapi Linda tampaknya juga tidak peduli. Linda memandangi tubuhku dan kepala sampai ke kaki. Bokep Jilbab/Hijab Tapi aku tidak tahu apa yang membuatnya kecewa.“Ada apa, Lin?”, tanyaku tidak mengerti perubahan sikapnya yang begitu tiba-tiba. Kehangatan tubuhnya begitu terasa sekali.Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Bahkan aku tidak protes ketika Linda mengunci pintu kamar dan melepaskan bajuku. Aku anak lelaki satu-satuya. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Linda memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Tapi aku hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus kulakukan. “Kok Linda nggak bilang sih…?”, aku mendengus sambil menatap Linda yang jadi memerah wajahnya. Setengah mati Ayah dan Ibu membujuk serta menghiburku. “Linda, apa yang kau lakukan…?” tanyaku tidak mengerti, sambil mengangkat wajahku dari dadanya.Linda tidak menjawab. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Bahkan tubuhku dengan tubuh Linda sudah hampir tidak ada jarak lagi.Kembali Linda mencium bibirku.
