“Oooh… mem*knya non Eliza ini…. Ia segera menarik penisnya lepas dari vaginaku dengan tergesa gesa, dan segera membenamkan penisnya dalam mulutku. Bokep STW END,,,,,,,,,,,,, Wawan terus memompa vaginaku sambil berjalan, rasanya nikmat sekali. Lagian aku tadi masih belum sadar benar, bangun bangun ada orang lain di kamarku, kukira aku sedang diperkosa rampok tau!”, kataku ketus. Dan cukup keras untuk membuat aku serasa melayang ke awang awing. Wawan cengengesan dan berkata, “tenang Non, liat ini jam berapa? Sambil menunggu, aku menelepon temanku, dan kami ngobrol sampai tak terasa sudah waktunya aku harus berangkat. “Tapi bukan gini caranya Wan! Kami kan juga harus kerja membersihkan bagian luar rumah Non…”. Mungkin karena cuma 1 ronde, tubuhku tak terlalu lelah. Tak sekeras punya Wawan memang, tapi masih keras untuk ukuran orang seumur pak Arifin. Wawan yang paling duluan pulih, namun sesuai janji mereka, ini hanya satu ronde. Mana kamu ini lama lagi kalau main. END,,,,,,,,,,,,, Kembali aku merasakan sperma yang bercampur cairan cinta. Rasanya aku tidak mengidap penyakit asma.
